zonaliga.com – Lionel Messi sedang mengalami masa sulit. Baik di level klub maupun negara, perjalanan sang megabintang tampak terhambat. Beberapa pekan terakhir berjalan alot bagi superstar sepak bola dunia tersebut.
Setelah Inter Miami tersingkir dari MLS Cup secara mengejutkan, Argentina pun takluk 2-1 dari Paraguay dalam kualifikasi Piala Dunia. Kekalahan ini tentu mengejutkan banyak pihak.
Meski begitu, di tengah rentetan hasil negatif tersebut, Messi berhasil menorehkan prestasi individu yang gemilang, sekaligus mengungguli rival abadinya, Cristiano Ronaldo.
Dalam pertarungan perebutan rekor sepanjang masa, Messi kini memimpin dengan satu rekor yang tak mungkin dikejar Ronaldo.
Messi Masih Cetak Rekor
Dalam kekalahan 3-2 Inter Miami melawan Atlanta United, Messi mencetak gol ke-850 dalam kariernya. Prestasi ini diraihnya dengan kecepatan yang luar biasa: hanya dalam 1081 pertandingan resmi.
Bandingkan dengan Ronaldo yang membutuhkan 1179 laga untuk mencapai angka serupa. Messi juga lebih muda saat mencapai tonggak sejarah ini, yakni pada usia 37 tahun dan 138 hari, sementara Ronaldo melakukannya pada usia 38 tahun dan 210 hari.
Popularitas Messi Sampai ke Tim Lawan
Kehebatan Messi bahkan membuat Paraguay mengambil langkah drastis. Demi menjaga semangat nasionalisme, pihak berwenang Paraguay melarang para penggemarnya mengenakan jersey Messi—bahkan jersey Argentina—saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Argentina.
Keputusan ini dibenarkan oleh kepala federasi sepak bola Paraguay, Fernando Villasboa, yang menyatakan:
“Kami tidak akan mengizinkan jersey tim lawan. Ini bukan masalah melawan Messi. Kami menghormati karier semua pesepakbola. Hanya saja, bermain di kandang sendiri sangat penting bagi kami.”
Tanggapan Lionel Scaloni
Untungnya, pelatih Argentina, Lionel Scaloni menanggapi larangan tersebut dengan tenang. Ia menegaskan bahwa popularitas Messi tidak mengurangi dukungan seseorang terhadap negaranya.
“Leo lebih kuat dari semua itu, dan akan ada jersey Argentina,” kata Scaloni.
“Ini bukan berarti mereka tidak mendukung Paraguay. Saya pikir bagus bahwa orang-orang sepak bola mengakui siapa dia. Memiliki jersey tertentu tidak otomatis membuat seseorang menjadi penggemar Argentina.”