zonaliga.com – Derby Manchester mendatang akan menjadi titik tepat 364 hari sejak Jack Grealish terakhir kali mencetak gol untuk Manchester City. Gol terakhirnya tercipta dalam hasil imbang 2-2 melawan Crystal Palace pada 16 Desember 2023.
Performa Grealish memang tampak mengalami penurunan signifikan mulai musim 2023/2024 lalu. Dia tidak lagi jadi starter reguler. Kontribusinya juga minim.
Fakta bahwa Grealish sudah hampir setahun tidak mencetak gol juga menggarisbawahi masalah tersebut. Dia kesulitan, dan nahasnya saat ini Man City juga terhambat di momen negatif.
Peran Krusial di Musim Treble City
Meskipun paceklik golnya mencuri perhatian, kontribusi Grealish dalam musim 2022/23 tetap tak terbantahkan. Musim keduanya di City menjadi yang terbaik, di mana ia memainkan peran penting dalam kampanye treble yang bersejarah.
Grealish tampil sebanyak 50 kali di musim tersebut, termasuk laga-laga krusial melawan rival Arsenal. Ia mencetak gol di Emirates yang membantu City unggul lima poin atas The Gunners di akhir musim.
Di Liga Champions, ia tampil di semua laga fase gugur, termasuk kemenangan atas RB Leipzig dan Real Madrid, serta menjadi starter di final. Ia juga menjadi bagian dari kemenangan di final FA Cup melawan Manchester United dalam Derby Manchester.
Gangguan Cedera dan Penurunan Performa
Faktanya, musim 2023/24 menjadi masa sulit bagi Grealish. Cedera pangkal paha dan hamstring membuatnya absen dalam 15 laga, memaksanya menepi selama hampir dua bulan. Akibatnya, ia hanya mampu tampil dalam tiga laga liga berturut-turut sebanyak dua kali sepanjang musim.
Inkonsistensi kebugaran ini juga memengaruhi performanya di lapangan. Pemain yang sebelumnya mampu memukau penggemar Premier League tampak kehilangan sentuhannya.
Meski sudah tampil 10 kali di liga musim ini, Grealish hanya menyelesaikan satu pertandingan penuh, yakni dalam kemenangan 3-0 melawan Nottingham Forest yang mengakhiri tren tanpa kemenangan City.
Apakah Gol Bukan Atribut Utama Grealish?
Ketika masih bermain untuk Aston Villa, Grealish dikenal dengan peran bebas sebagai No. 10, kemampuan membawa bola, dan menciptakan peluang bagi timnya. Gaya bermain inilah yang membuat City rela membayar rekor transfer pemain Inggris untuk merekrutnya.
Namun, gol memang bukan elemen utama dalam permainannya. Di Villa, pencapaian gol terbaiknya dalam semusim Premier League adalah delapan gol. Bahkan, di musim terakhirnya bersama Villa, ia hanya mencetak enam gol setelah absen tiga bulan karena cedera tulang kering.